Kopi berasal dari bahasa Latin, coffea, yang merupakan
anggota keluarga Rubiaceae tetapi hingga saat ini masih banyak
pertentangan diantara para ahli mengenai pengklasifikasian tanaman ini karena
banyaknya ragam dari tanaman kopi. Kopi pertama kali ditemukan oleh ahli Botani
dari Swedia, Carolus Linnaeus, pada abad ke tujuh belas dan akhirnya tersebar
hingga ke seluruh dunia dan menjadi salah satu minuman favorit sepanjang zaman.
Bangsa Arab adalah yang pertama kali menjadikan kopi sebagai minuman mereka.
Oleh karena itu kopi pernah dikenal oleh bangsa Eropa sebagai Anggur Arab.
Kopi ditanam hampir di setiap negara tropis. Amerika Selatan dan
Amerika Tengah merupakan penghasil kopi terbesar. Di bagian bumi sebelah barat,
produksi kopi menguasai 2/3 produksi dunia dengan Brazil menghasilkan hampir 31
persen. Colombia, Mexico, Costa Rica, Ekuador dan Venezuela merupakan penghasil
kopi di belahan bumi sebelah Barat sedangkan di belahan bumi timur, penghasil
kopi adalah India, Indonesia, Vietnam, Angola, Belgia, Kongo, Ethiopia, Afrika
Barat, Perancis, Kenya, Madagaskar, Rwanda, Burundi, Tanganyika dan Uganda.
Ada sekitar 25 jenis kopi, tetapi hanya dua
jenis kopi yang terkenal hingga saat ini, yaitu kopi Arabika dan kopi Canephora
atau Robusta. Jenis Arabika mendominasi 70 persen produksi kopi dari
seluruh dunia. Kopi Arabika juga sering disebut sebagai kopi Brazil, tempat
asalnya sedangkan kopi Robusta banyak dihasilkan dari daerah Afrika Barat dan
Tengah, Asia Tenggara, dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Di Brazil,
kopi robusta dikenal sebagai Conillon.
Sekitar awal 2010-an, ada jenis kopi baru tapi lama yang makin mendunia karena rasanya yang elegan. KOPI LUWAK, kopi asli Indonesia adalah kopi lama tapi baru yang merajai seluruh kopi di dunia. Rasanya yang unik dan nikmat menjadikannya sebagai kopi dengan harga jual termahal di seluruh dunia, mengalahkan kopi dari Amerika Latin dan Eropa. Keunikan rasanya sebagai hasil dari proses yang unik pula. Sungguh prestasi yang luar biasa.
Kopi merupakan salah satu dari bahan minuman
yang tidak mengandung alkohol dan disenangi oleh banyak orang. Ditinjau dari
segi medis, kopi bermanfaat untuk merangsang pernapasan, kegiatan perut dan
ginjal, membantu asimilasi dan pencernaan makanan, menurunkan sirkulasi darah
di otak, menenangkan perasaan mental yang berkepanjangan, badan yang letih dan
melapangkan dada, sebagai obat penolong diare, pencegah muntah sesudah operasi.
Curah hujan minimal untuk pertumbuhan kopi
adalah 1000-2000 mm/tahun. Menurut lintang tempat, tanaman kopi dapat tumbuh
baik pada daerah yang terletak di antara 20oLU dan 20oLS.
Tanaman kopi menghendaki sinar matahari yang teratur. Suhu sangat berkaitan
erat dengan ketinggian tempat. Suhu di atas permukaan air laut berkisar 26°C
dan akan turun 0,6°C tiap kenaikan 100 m3.
Tanaman kopi menghendaki tanah yang agak masam,
yaitu antara pH 4,5-4,6 untuk kopi Robusta dan 5,0-6,5 untuk Arabika. Tanah
yang lebih asam dapat dinetralisir dengan pupuk. Tanaman kopi juga menghendaki
kedalaman air tanah sekurang-kurangnya 3 m dari permukaan tanah. Tanah harus
mempunyai drainase dan kemampuan mengikat air yang baik. Lahan pegunungan yang
digunakan untuk budidaya kopi pada umumnya merupakan lahan miring dengan
topografi berombak sampai bergunung. Kopi Robusta biasanya diusahakan di
dataran rendah (700 m dpl), sedangkan kopi Arabika di dataran tinggi (1000
dpl).
Tanaman kopi
termasuk tanaman hari pendek (short day plant), yaitu tanaman yang
membentuk bakal bunga dalam periode hari pendek. Yang dimaksud dengan hari
pendek adalah siang hari yang panjangnya kurang dari 12 jam. Di sebelah selatan
garis katulistiwa, hari pendek berlangsung antara tanggal 21 Maret hingga tanggal
23 September sedangkan di sebelah utara katulistiwa antara tanggal 23 September
hingga tanggal 23 Maret adalah tahun berikutnya. Sebagian besar tanaman kopi di
Indonesia terletak di sebelah selatan katulistiwa, seperti di Sumatera bagian
Selatan, Jawa, Sulawesi bagian Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara.