Masa
pemijahan ikan tuna di wilayah Pasifik terjadi sepanjang tahun di perairan tropis dan
musiman pada lintang tinggi di perairan dengan suhu di atas 24°C, idealnya
mendekati 26oC (Kume 1967; Miyabe 1994). Kemudian Hisada (1979)
menambahkan bahwa ikan tuna mata besar memerlukan kedalaman di lapisan
tercampur sedikitnya 50 m dengan suhu permukaan laut kurang dari 24°C. Kume
(1967) mencatat bahwa ada hubungan antara kematangan ikan tuna mata besar pada
suhu permukaan laut di bawah 23°C hingga 24°C, yang mewakili batas rendah
aktivitas pemijahan.
Pada
umumnya, ikan
tuna mata besar (Thunnus
obesus) diyakini memijah sepanjang tahun di daerah tropis (10°N – 10oS)
dan selama bulan musim panas di lintang tinggi (Collette dan Nauen 1983).
Sebuah studi oleh McPherson (1991) di perairan Australia timur mendukung konsep
ini yang menyatakan bahwa pemijahan ikan tuna
mata besar di ekuator berlangsung sepanjang tahun dengan musim pemijahan di
daerah utara Australia.
Di Samudera
Pasifik ukuran minimum pertama matang kali seksual untuk ikan tuna mata besar
sekitar 100 cm. Di Pasifik bagian barat ikan betina 50% bereproduksi dengan
ukuran pertama matang seksual adalah 135 cm dan ukuran minimum matang seksual
pada ukuran 102 cm (Schaefer et al. 2005). Sementara itu Nootmorn (2004)
menyatakan bahwa aktivitas pemijahan ikan tuna mata besar di Samudera Hindia
yaitu dari bulan Desember hingga bulan Januari dan bulan Juni.
Ikan tuna
mata besar (Thunnus
obesus) merupakan serial spawner, dapat mengulang pemijahan secara
harian atau mendekati interval harian selama periode pemijahan yang panjang
(Nikaido et al. 1991). Pemijahan terjadi menjelang sore atau malam di
dekat permukaan (McPherson 1991). Diperkirakan dari pukul 18.00 hingga tengah
malam, menyimpan telur harian (Matsumoto dan Miyabe 2002). Puncak pemijahan
pada malam hari sekitar pukul 19.00 hingga pukul 24.00, dengan batch fekunditas
jutaan telur setiap periode pemijahan.
No comments:
Post a Comment