Thursday, December 18, 2014

Kondisi Agroklimat Untuk Tanaman Sayuran



Sentra produksi sayuran dataran tinggi umumnya terletak pada ketinggian 700-2500 m dpl, dengan suhu udara rata-rata relatif sejuk (sekitar 22oC) sampai dingin. Suhu udara rata-rata di beberapa sentra produksi sayuran dataran tinggi di Jawa Barat berkisar 18.1oC – 19.9oC. Suhu udara rata-rata di bawah 22o C merupakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan tanaman sayuran dataran tinggi (Gunadi 1998). Tanaman sayuran diusahakan mulai dari daerah berombak sampai bergunung dengan lereng 3–45% pada ketinggian tempat >800 m dpl. Tanaman kentang banyak diusahakan pada lereng >25% dan ditanam menurut kontur, sedangkan wortel diusahakan dalam bedengan pada berbagai kondisi lereng, dengan atau tanpa teknik konservasi (Suryani et al. 2003).

Di sentra sayuran Rurukan, Tondano, Sulawesi Utara, usahatani sayuran yang diusahakan adalah kentang, wortel, bawang daun, kubis, cabe, dan tomat yang ditanam baik secara monokultur maupun tumpangsari, dengan atau tanpa teknik konservasi (Suryani et al. 2003). Jenis-jenis sayuran yang memiliki nilai jual lebih baik bisanya ditanam dalam pola tanam monokultur dan ada juga dalam pola tanam campuran. Pola tanam campuran biasanya dilakukan untuk mengurangi risiko kegagalan komoditas sayuran, baik kegagalan secara agronomis maupun ekonomis (M’Boy 2014).

Kondisi suhu udara yang sejuk di dataran tinggi merupakan persyaratan utama dan sangat diperlukan serta sangat memungkinkan untuk perkembangan bagi komoditas pertanian dataran tinggi. Dengan demikian wilayah dataran tinggi yang berhawa sejuk dan memiliki panorama yang indah mempunyai peluang untuk pengembangan agrowisata sehingga terbuka peluang pasar bagi beberapa komoditas hortikultura. Curah hujan di daerah dataran tinggi antara 2.500 – 4.000 mm [BPAH 2003].

No comments:

Post a Comment