Friday, June 13, 2014

Peranan Hormon dalam Reproduksi Kepiting Bakau

Hormon yang berperan dalam siklus pematangan gonad kepiting bakau adalah gonado inhibiting hormone (GIH), yang dihasilkan oleh organ-X serta dilepaskan oleh sinus gland ke sirkulasi darah, dan gonado stimulating hormone (GSH), yang dihasilkan oleh thoracic ganglion dan otak (Sirojini et al. 1995 dalam Fujaya 1996). Gonad-inhibiting hormon (GIH), juga disebut vitellogenesis-inhibiting hormon (VIH) penting dalam menghambat proses vitellogenesis. Bersama-sama dengan molt-inhibiting hormon (MIH), neurohormon ini termasuk dalam keluarga neuropeptida CHH/MIH/VIH. Semuanya diproduksi di sel neuroendokrin dari terminalis medula organ X, terlokalisasi dalam tangkai mata crustacea, dan diangkut ke ujung akson cluster dari sel-sel yang membentuk organ aneurohemal, kelenjar sinus. Detil tentang hibridisasi in-situ dan studi immunocytochemical mengungkapkan bahwa sering terjadi co-localization dari dua neurohormonnya dalam tangkai mata (eyestalk) lobster (De Kleijn et al. 1998).

Fungsi GIH (Gonad-inhibiting hormon) adalah secara langsung menghambat perkembangan kelenjar androgen pada individu jantan dan ovarium pada individu betina, sehingga spermatozoa atau ovum terhambat perkembangannya. Selain itu, GIH juga dapat mempengaruhi perkembangan gonad secara langsung, dengan cara menghambat aktivitas organ-Y (M'Boy). Sebab apabila organ-Y bekerja aktif, akan menghasilkan GSH yang berfungsi merangsang kelenjar androgen untuk menghasilkan hormon androgen, yang berfungsi merangsang testis untuk menghasilkan spermatozoa pada individu jantan, dan merangsang ovum untuk menghasilkan telur pada individu betina. Apabila konsentrasi GSH meningkat dan konsentrasi GIH menurun dalam sirkulasi darah (hemolymph) kepiting bakau, maka pematangan ovum akan segera berlangsung (arsal-gudangilmu.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment