Wednesday, June 4, 2014

Penanganan Panen dan Pasca Panen Ikan Kerapu Tikus



Kerapu merupakan salah satu ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting dan mempunyai peluang pasar yang cukup besar, baik domestik maupun luar negeri sehingga cukup potensial untuk dikembangkan (Nurmiati 2006).

Salah satu jenis ikan kerapu yang sudah cukup berhasil dibudidayakan adalah ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis). Ikan ini sangat berpotensi untuk dibudidayakan baik di karamba jaring apung (KJA) maupun di tambak. Dan peluang pembudidayaannya semakin meningkat seiring dengan keberhasilan dalam kegiatan pemijahan dan pemeliharaan larva.

Kerapu tikus (Cromileptes altivelis), sejenis ikan karang yang berprospek cukup cerah karena kelezatan dagingnya. Permintaannya terus meningkat, baik untuk pasar ekspor maupun lokal.  Harga jualnya pun sangat tinggi mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram. Tak heran kalau ikan ini diincar oleh banyak pengusaha untuk dibesarkan dalam keramba jaring apung. Peluang pembesarannya pun terbuka luas karena lahan untuk keramba jaring apung di Indonesia cukup tersedia. Disamping itu, teknologi budidaya kerapu bebek yang sudah dikuasai, mulai dari pembenihan, pendederan, penggelodongan hingga pembesaran. Dari informasi pasar diketahui permintaan terhadap kerapu bebek, baik ukuran kecil sebagai ikan hias maupun ukuran konsumsi, terus meningkat. Kerapu bebek ukuran kecil (4 – 5 cm) laku dijual dengan harga Rp. 7.000/ekor, sedangkan ukuran konsumsi dengan berat 400 – 600 gr/ekor laku dijual di pasar lokal dengan harga Rp. 250.000 – Rp. 300.000 per kilogramnya. Bahkan, untuk pasaran ekspor seperti Hongkong, Taiwan dan Cina Daratan, harga kerapu bebek ukuran konsumsi mencapai US$ 55 per kilogram (Akbar 2002).

Namun harga tersebut bisa turun hingga 90 persen jika ikan kerapu tersebut telah mati. Untuk tetap menjaga nilai jualnya diperlukan penanganan khusus dalam hal pemanenan dan pasca panen. Sehingga dianggap sangat penting untuk mengetahui bagaimana teknik penanganan panen dan pasca panen yang tepat sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi para pembudidaya kerapu tikus.

1.  Waktu Panen
Pada umumnya kerapu tikus lebih banyak dijual dalam keadaan hidup karena harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah mati. Oleh karena itu, kesegaran ikan harus dipertahankan.  Untuk menjaga agar ikan tetap sehat dan segar, panen sebaiknya dilakukan pada sore hari karena suhu relatif lebih rendah, serta dapat menunjang transportasi hasil panen yang biasanya dilakukan pada malam hari.

Sebelum ikan dipanen, perlu dilakukan sampling, dengan cara mengambil ikan sebanyak 5% dari jumlah total ikan. Hal ini dimaksud agar dapat diperkirakan jumlah, ukuran, dan mutu hasil panen yang akan diperoleh (Akbar 2002). Panen benih kerapu tikus dilakukan setelah benih berumur 30 hari dengan bobot tubuh 4 – 5 gram (panjang total 6 – 7 cm), atau setelah 60 – 75 hari dengan bobot tubuh 10 – 25 gram (panjang total 9 – 12 cm) (Sutarmat et al. 2003).  Sedangkan untuk kerapu tikus dewasa dapat dipanen setelah masa pemeliharaan 10 – 12 bulan, dan ikan sudah mencapai ukuran berat 2 kg/3 ekor, dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 84,5%.

2.  Teknik Pemanenan
Untuk pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1.     Panen selektif, yaitu dengan memanen ikan yang sudah mencapai ukuran konsumsi saja. Cara ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar dalam skala kecil.
2.     Panen total, merupakan pemanenan secara keseluruhan yang biasanya dilakukan bila permintaan pasar sangat besar atau ukuran ikan seluruhnya sudah memenuhi kriteria jual. Panen total ini lebih mudah dilakukan dibanding panen selektif. 

Panen benih kerapu diawali dengan pengurangan air dari dalam bak hingga tersisa 1/3 volume awal. Selanjutnya benih digiring dengan waring ke sudut bak untuk mempermudah proses penangkapannya. Apabila sudah berada di sudut bak, benih dapat ditangkap dengan skop net dan dimasukkan ke dalam wadah penampungan.

Pemanenan ikan konsumsi dapat dilakukan dengan cara mengangkat jaring pemeliharaan dengan menggunakan kayu. Caranya yaitu dengan melewatkan kayu dari bagian bawah jaring yang kemudian diangkat, sehingga jaring pemeliharaan terbagi menjadi dua. Dengan cara ini akan memudahkan proses panen, baik secara selektif maupun total (Akbar 2002).

3.  Pengangkutan
Pengangkutan benih maupun ikan konsumsi segar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.           Pengangkutan terbuka, pengangkutan dengan cara ini biasanya dilakukan pada transportasi darat dan laut. Ikan yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam bak besar, kepadatan dan pergantian air disesuaikan dengan ukuran dan lama tempuh (Ismi 2004), dengan wadah angkut berupa drum plastik atau fiberglass yang sudah diisi air laut 1/2 sampai 2/3 bagian wadah, dengan suhu air laut dipertahankan konsisten 19-20oC. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi ikan selama pengangkutan, air laut perlu diberi aerasi (Akbar 2002).
b.  Pengangkutan tertutup; pengangkutan ini biasa diterapkan pada transportasi dengan ruangan yang terbatas melalui darat dan udara. Ikan dimasukkan ke dalam kantung plastik yang berisi air laut dan diberi oksigen dengan perbandingan 1 : 3, kemudian kantung plastik tersebut diikat kuat dengan menggunakan karet dan dimasukkan ke dalam sterofoam dengan es batu yang dibungkus koran yang dimasukkan diantara kantung-kantung ikan, kemudian sterofoam ditutup rapat   menggunakan lakban berukuran besar (Ismi 2004).

4.  Pengumpulan
Pengumpulan ikan kerapu tikus dari hasil budidaya yang akan dipasarkan biasanya dilakukan dengan cara pedagang pengumpul mendatangi langsung pembudidaya kerapu untuk kemudian membeli ikan kerapu hasil budidaya sesuai dengan ukuran ikan yang diinginkan pasar. Setelah itu baru kemudian pihak pengumpul sendiri yang akan mengirimkannya ke luar daerah atau mengekspornya ke luar negeri.

5.  Sortir dan Penyeragaman
Pada ikan kerapu, pemilihan benih dilakukan dengan cara penyeragaman atau pemilahan ukuran benih.  Hal ini untuk menghindari sifat kanibal dari ikan kerapu. Penyeragaman ukuran ini dilakukan pada saat benih berumur 35 – 40 hari.

Setelah dilakukan penyeragaman ukuran benih, kemudian dilakukan pendederan yang bertujuan untuk menghindari sifat kanibalisme dan mengurangi tingkat kematian benih. Pemilahan benih dapat dilakukan secara manual dengan alat bantu gayung plastik. Namun, cara ini hanya efektif kalau jumlah benihnya sedikit. Bila benihnya cukup banyak, pemilahan sebaiknya dilakukan dengan wadah berlubang. Wadah berlubang yang disiapkan sebaiknya beberapa buah dengan berbagai ukuran lubang. Karena benih yang didederkan ada berbagai kelompok ukuran maka bak pendederannya pun harus sesuai jumlah kelompok ukuran. Kegiatan pemilihan ukuran ini terus dilakukan dengan interval 5 – 6 hari sekali (Akbar 2002).

6.  Pengemasan
Sebelum dipasarkan, kerapu tikus yang telah dipanen sebaiknya dipuasakan selama 6 – 24 jam, tergantung dari ukuran ikan. Pemuasaan bertujuan untuk menghindari terjadinya buangan sisa-sisa metabolisme yang dapat menurunkan kualitas air dalam wadah penyimpanan.
Setelah dipuasakan, kemudian kerapu tikus tersebut dimasukkan ke dalam kantung plastik yang diberi tambahan oksigen murni sekitar 2/3 volume kantong.  Kemudian ujung kantung diikat kuat dengan menggunakan karet gelang.  Selanjutnya kantung-kantung tersebut dimasukkan ke dalam wadah stirofoam.  Untuk menjaga naiknya suhu air maka pada susunan kantung teratas diletakkan sebanyak 1 – 2 kantung es.  Kemudian wadah stirofoam ditutup rapat dan diberi perekat (lakban).  Selanjutnya di bagian atas kardus stirofoam diberi label yang berisi jenis, jumlah ikan, dan data lain yang sesuai (Akbar 2002).

7.  Sistem Pemasaran                                
Kerapu tikus merupakan jenis kerapu yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas ekspor yang banyak diminati konsumen mancanegara maupun domestik. Kerapu tikus diperdagangkan dalam keadaan hidup dengan ukuran 500 gram per ekor, baik itu untuk skala domestik maupun ekspor (www.kompas.com).

8.  Kelembagaan Pemasaran
Sistem kelembagaan pemasaran ikan kerapu adalah dari pembudidaya kemudian dijual kepada pedagang pengumpul yang kemudian disalurkan ke pasar domestik maupun mancanegara (ekspor).  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut : 



1 comment:

  1. Halo Bossku ^^
    Segera Daftarkan ID di ibu21,com
    Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
    Serta Tersedia Promo Menarik
    Bonus Turn Over Terbesar
    Bonus Refferal Seumur Hidup
    Minimal Deposit Hanya 25Rb
    BBM : csibuqq
    WA : +855 88 780 6060
    Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^

    ReplyDelete