Kerapu
merupakan salah satu ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting dan mempunyai
peluang pasar yang cukup besar, baik domestik maupun luar negeri sehingga cukup
potensial untuk dikembangkan (Nurmiati 2006).
Salah
satu jenis ikan kerapu yang sudah cukup berhasil dibudidayakan adalah ikan
kerapu tikus (Cromileptes altivelis). Ikan ini sangat berpotensi untuk
dibudidayakan baik di karamba jaring apung (KJA) maupun di tambak. Dan peluang
pembudidayaannya semakin meningkat seiring dengan keberhasilan dalam kegiatan
pemijahan dan pemeliharaan larva.
Kerapu
tikus (Cromileptes altivelis), sejenis ikan karang yang berprospek
cukup cerah karena kelezatan dagingnya. Permintaannya terus meningkat, baik
untuk pasar ekspor maupun lokal. Harga jualnya pun sangat tinggi mencapai
ratusan ribu rupiah per kilogram. Tak heran kalau ikan ini diincar oleh banyak
pengusaha untuk dibesarkan dalam keramba jaring apung. Peluang pembesarannya
pun terbuka luas karena lahan untuk keramba jaring apung di Indonesia cukup
tersedia. Disamping itu, teknologi budidaya kerapu bebek yang sudah dikuasai,
mulai dari pembenihan, pendederan, penggelodongan hingga pembesaran. Dari
informasi pasar diketahui permintaan terhadap kerapu bebek, baik ukuran kecil
sebagai ikan hias maupun ukuran konsumsi, terus meningkat. Kerapu bebek
ukuran kecil (4 – 5 cm) laku dijual dengan harga Rp. 7.000/ekor, sedangkan
ukuran konsumsi dengan berat 400 – 600 gr/ekor laku dijual di pasar lokal
dengan harga Rp. 250.000 – Rp. 300.000 per kilogramnya. Bahkan, untuk pasaran
ekspor seperti Hongkong, Taiwan dan Cina Daratan, harga kerapu bebek ukuran
konsumsi mencapai US$ 55 per kilogram (Akbar 2002).
Namun
harga tersebut bisa turun hingga 90 persen jika ikan kerapu tersebut telah
mati. Untuk tetap menjaga nilai jualnya diperlukan penanganan khusus dalam hal
pemanenan dan pasca panen. Sehingga dianggap sangat penting untuk mengetahui
bagaimana teknik penanganan panen dan pasca panen yang tepat sehingga tidak
menimbulkan kerugian bagi para pembudidaya kerapu tikus.
1.
Waktu Panen
Pada
umumnya kerapu tikus lebih banyak dijual dalam keadaan hidup karena harga
jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah mati. Oleh karena itu,
kesegaran ikan harus dipertahankan. Untuk menjaga agar ikan tetap sehat
dan segar, panen sebaiknya dilakukan pada sore hari karena suhu relatif lebih
rendah, serta dapat menunjang transportasi hasil panen yang biasanya
dilakukan pada malam hari.
Sebelum
ikan dipanen, perlu dilakukan sampling, dengan cara mengambil ikan sebanyak 5%
dari jumlah total ikan. Hal ini dimaksud agar dapat diperkirakan jumlah,
ukuran, dan mutu hasil panen yang akan diperoleh (Akbar 2002). Panen benih kerapu
tikus dilakukan setelah benih berumur 30 hari dengan bobot tubuh 4 – 5 gram
(panjang total 6 – 7 cm), atau setelah 60 – 75 hari dengan bobot tubuh 10 – 25
gram (panjang total 9 – 12 cm) (Sutarmat et al. 2003). Sedangkan untuk
kerapu tikus dewasa dapat dipanen setelah masa pemeliharaan 10 – 12 bulan, dan
ikan sudah mencapai ukuran berat 2 kg/3 ekor, dengan tingkat kelangsungan hidup
sebesar 84,5%.
2.
Teknik Pemanenan
Untuk
pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1.
Panen selektif, yaitu dengan memanen ikan yang sudah mencapai ukuran
konsumsi saja. Cara ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar dalam skala
kecil.
2.
Panen total, merupakan pemanenan secara keseluruhan yang biasanya dilakukan
bila permintaan pasar sangat besar atau ukuran ikan seluruhnya sudah memenuhi
kriteria jual. Panen total ini lebih mudah dilakukan dibanding panen selektif.
Panen benih kerapu diawali dengan pengurangan air dari
dalam bak hingga tersisa 1/3 volume awal. Selanjutnya benih digiring dengan
waring ke sudut bak untuk mempermudah proses penangkapannya. Apabila sudah
berada di sudut bak, benih dapat ditangkap dengan skop net dan dimasukkan ke
dalam wadah penampungan.
Pemanenan ikan konsumsi dapat dilakukan dengan cara
mengangkat jaring pemeliharaan dengan menggunakan kayu. Caranya yaitu dengan
melewatkan kayu dari bagian bawah jaring yang kemudian diangkat, sehingga
jaring pemeliharaan terbagi menjadi dua. Dengan cara ini akan memudahkan proses
panen, baik secara selektif maupun total (Akbar 2002).
3. Pengangkutan
Pengangkutan benih maupun ikan konsumsi segar dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Pengangkutan
terbuka, pengangkutan dengan cara ini biasanya dilakukan pada transportasi
darat dan laut. Ikan yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam bak besar,
kepadatan dan pergantian air disesuaikan dengan ukuran dan lama tempuh (Ismi
2004), dengan wadah angkut berupa drum plastik atau fiberglass yang
sudah diisi air laut 1/2 sampai 2/3 bagian wadah, dengan suhu air laut
dipertahankan konsisten 19-20oC. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
bagi ikan selama pengangkutan, air laut perlu diberi aerasi (Akbar 2002).
b. Pengangkutan
tertutup; pengangkutan ini biasa diterapkan pada transportasi dengan ruangan
yang terbatas melalui darat dan udara. Ikan dimasukkan ke dalam kantung plastik yang berisi
air laut dan diberi oksigen dengan perbandingan 1 : 3, kemudian kantung plastik
tersebut diikat kuat dengan menggunakan karet dan dimasukkan ke dalam sterofoam
dengan es batu yang dibungkus koran yang dimasukkan diantara kantung-kantung
ikan, kemudian sterofoam ditutup rapat menggunakan lakban berukuran
besar (Ismi 2004).
4. Pengumpulan
Pengumpulan ikan kerapu tikus
dari hasil budidaya yang akan dipasarkan biasanya dilakukan dengan cara
pedagang pengumpul mendatangi langsung pembudidaya kerapu untuk kemudian
membeli ikan kerapu hasil budidaya sesuai dengan ukuran ikan yang diinginkan
pasar. Setelah itu baru kemudian pihak pengumpul sendiri yang akan
mengirimkannya ke luar daerah atau mengekspornya ke luar negeri.
5. Sortir dan Penyeragaman
Pada ikan kerapu, pemilihan benih
dilakukan dengan cara penyeragaman atau pemilahan ukuran benih. Hal ini
untuk menghindari sifat kanibal dari ikan kerapu. Penyeragaman ukuran ini
dilakukan pada saat benih berumur 35 – 40 hari.
Setelah dilakukan penyeragaman ukuran
benih, kemudian dilakukan pendederan yang bertujuan untuk menghindari sifat
kanibalisme dan mengurangi tingkat kematian benih. Pemilahan benih dapat
dilakukan secara manual dengan alat bantu gayung plastik. Namun, cara ini hanya
efektif kalau jumlah benihnya sedikit. Bila benihnya cukup banyak, pemilahan
sebaiknya dilakukan dengan wadah berlubang. Wadah berlubang yang disiapkan
sebaiknya beberapa buah dengan berbagai ukuran lubang. Karena benih yang
didederkan ada berbagai kelompok ukuran maka bak pendederannya pun harus sesuai
jumlah kelompok ukuran. Kegiatan pemilihan ukuran ini terus dilakukan dengan
interval 5 – 6 hari sekali (Akbar 2002).
6. Pengemasan
Sebelum dipasarkan, kerapu tikus
yang telah dipanen sebaiknya dipuasakan selama 6 – 24 jam, tergantung dari
ukuran ikan. Pemuasaan bertujuan untuk menghindari terjadinya buangan sisa-sisa
metabolisme yang dapat menurunkan kualitas air dalam wadah penyimpanan.
Setelah dipuasakan, kemudian kerapu
tikus tersebut dimasukkan ke dalam kantung plastik yang diberi tambahan oksigen
murni sekitar 2/3 volume kantong. Kemudian ujung kantung diikat kuat
dengan menggunakan karet gelang. Selanjutnya kantung-kantung tersebut
dimasukkan ke dalam wadah stirofoam. Untuk menjaga naiknya suhu air maka
pada susunan kantung teratas diletakkan sebanyak 1 – 2 kantung es.
Kemudian wadah stirofoam ditutup rapat dan diberi perekat (lakban).
Selanjutnya di bagian atas kardus stirofoam diberi label yang berisi jenis,
jumlah ikan, dan data lain yang sesuai (Akbar 2002).
7. Sistem
Pemasaran
Kerapu tikus merupakan jenis kerapu
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas ekspor yang banyak
diminati konsumen mancanegara maupun domestik. Kerapu tikus diperdagangkan
dalam keadaan hidup dengan ukuran 500 gram per ekor, baik itu untuk skala
domestik maupun ekspor (www.kompas.com).
8. Kelembagaan Pemasaran
Sistem kelembagaan pemasaran ikan
kerapu adalah dari pembudidaya kemudian dijual kepada pedagang pengumpul yang
kemudian disalurkan ke pasar domestik maupun mancanegara (ekspor). Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :
Halo Bossku ^^
ReplyDeleteSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^