Sunday, June 8, 2014

Wisata Kuliner di Kendari Beach


Pernahkah kalian mendengar nama Kota Kendari?? Atau pernahkah kalian berkunjung ke Kota Kendari?? Jika jawabannya “belum”, maka datanglah berkunjung ke Kota Kendari. Dijamin seru...!!

Kota Kendari adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kota yang terkenal dengan tari Lulo-nya ini memiliki jumlah penduduk sekitar 289.468 jiwa (sensus penduduk tahun 2010), mayoritas penduduk Kota Kendari memeluk agama Islam. Kota Kendari dihuni oleh masyarakat dari Suku Tolaki, Suku Muna, Suku Buton, dan Suku Bugis. Sedangkan penduduk asli Kota Kendari berasal dari Suku Tolaki. Luas wilayah daratan Kota Kendari 269.363 Km2. Wilayah daratan Kota Kendari mengelilingi “Teluk Kendari” yang merupakan salah satu ikon tempat gaulnya muda-mudi di kota kendari selain Taman Kota dan Lapangan Eks MTQ.

Teluk Kendari atau yang dalam bahasa Inggris disebut “Kendari Beach” biasanya diakronimkan dengan sebutan “Kebi” ini merupakan salah satu tempat yang sangat popular bagi masyarakat Kota Kendari. Kendari Beach (Kebi)
merupakan tempat yang pas untuk berolahraga, rekreasi, nongkrong, ngedate, wisata kuliner atau sekedar untuk melepas lelah dan penat sejenak.

Kendari Beach di pagi hari biasanya hanya diramaikan oleh trafik lalu-lintas kendaraan bermotor. Kecuali di hari minggu dan hari libur, ada yang berolah raga atau sekedar refreshing di Taman maupun di tepi Teluk, dan ada juga orang-orang yang datang untuk memancing ikan walaupun hasilnya sering mengecewakan.

Berbanding terbalik dengan keadaan di pagi hari, ketika sore hari menjelang hingga larut malam, Kendari Beach menjadi ramai dipenuhi oleh mayoritas muda-mudi yang datang untuk sekedar nongkrong/gaul, refreshing ataupun wisata kuliner. Apalagi diakhir pekan, Kendari Beach akan semakin ramai oleh warga Kota Kendari maupun yang berasal dari luar kota yang sengaja datang berkunjung ke Kota Kendari, utamanya kaum muda-mudi.

Umumnya orang-orang berkunjung ke Kendari Beach di malam hari untuk melepas penat dan bersantai di taman sambil menikmati kelezatan kuliner khas Kendari Beach yang dijajakan disepanjang tenda-tenda yang disiapkan khusus oleh Pemerintah Kota ini, sembari ditemani semilirnya hembusan angin laut. Jenis kuliner yang ditawarkan pun beraneka ragam: es teler, es kelapa muda, es pisang ijo, pisang epek, jagung bakar, sarabba, sari laut, ikan bakar. Tetapi yang paling ikonik dari jaman dulu sampai sekarang adalah “pisang epe”. Makanan yang berbahan dasar pisang kepok atau dalam bahasa setempat disebut pisang bugis/manurung ini sangat popular dikalangan masyarakat kota Kendari.

Sebelum disajikan, pisangnya terlebih dahulu dipanggang selama beberapa menit. Setelah matang pisang tersebut kemudian dipress dengan alat press khusus hingga pisangnya gepeng atau lepes” istilah Kendari-nya. Pisang epe selanjutnya disajikan dengan saus yang terbuat dari gula merah yang telah dicairkan. Dan dibagian atasnya biasanya diberi taburan kacang goreng yang telah ditumbuk kasar. Sekali Anda mencoba dijamin maknyus…!! Mengikuti tren kuliner yang semakin berkembang, pengusaha kuliner pisang epe pun ikut berinovasi. Dan hasilnya kini pisang epe hadir dalam beberapa varian rasa seperti pisang epe coklat, pisang epe keju, pisang epe coklat keju. Harga seporsi pisang epe sangatlah terjangkau dan bersahat bagi kantung. Satu porsinya pisang epe dihargai Rp. 8.000 yang berisikan 2 buah pisang. Cocok juga buat yang lagi menjalani program diet, utamanya menu pisang epe keju.

So...

Let's Visit Kendari ... ... ...
Visit Sulawesi Tenggara ... ... ...
Wonderful Indonesia ... ... ...

No comments:

Post a Comment